Kesibukan Baru: Ngumpulin Stempel


Jreng... Jreng...
 
Gue punya hobby baru. Bukan hobby juga sih, keisengan kali ya. Um... Ndak tepat juga sih kalau dibilang iseng, karena gw kepengen juga. Haha. Okelah, kita sepakati dengan kata kesibukan. Meski gw paling ga doyan denger kata dasarnya: Sibuk. Biasanya kalau ada mahasiswa yang gw tanya, trus dia bilang sibuk, pasti gw marahin dulu. Nggak pernah ada kata sibuk itu. Yang ada hanyalah manajemen waktu yang padat.

Oh, come on, we are not talking about busy! You are in the wrong room, dude!

OK na krub, I am sorry. 

Jadi ceritanya di Thailand itu convenience store yang paling merebak adalah 7-11 atau yang disebut dengan sevel. Bukan sEvEl, tapi sevel. Orang Bima ya, Mas? wkwkwkwk.

Nah, back to Sevel. Sevel in here provide some marketing activity. You know, they always attract consumers to buy their product with a lot of way. One of them as I know, it called stamps.

Jadi, setiap kita beli 50 THB atau setara dengan Rp. 18.000, maka kasirnya akan memberikan kita satu stempel. Nah, stempel itu akan dikumpulkan dan ditukarkan kemudian dengan barang-barang yang mereka janjikan, yakni 1 stempel setara dengan 1 THB. Jadi kalau lo punya banyak stempel, lo bisa beli apapun dengan stempel itu. Trus, voucher top up (45). Ada payung (100). Ada tiker (200). Ada tas (300). Ada cooling box (500). Ada meja besi juga (1000).

Kebetulan gw ga pengen yang lain-lain, gw cuma pengen tikernya aja. Haha. Kamar gw sepi. Ga ada apapun di lantai kecuali debu dan kehampaan #tsah. (entah apa hubungan debu dan kehampaan). Nah, coba deh lo pikir, kalau 200 stempel, gw harus ngeluarin duit sekitar 10.000 THB atau setara dengan 3,4 jeti rupiah. Wadeeeh.... Hanya untuk seonggok tiker, masa harus ditukar dengan 3,4 juta. 

Nah, untungnya Sevel berbaik hati. Untuk beberapa produk promo, biasanya mereka akan memberikan stiker lebih, misal: Beli 2 produk ini seharga 50 THB, maka akan aku kasih kau 13 stempel. Ini namanya marketing. Menarik! Jadi sometimes, orang nggak akan mikir lagi untuk beli yang mereka perlu, yang nggak perlu pun asalkan mendapatan banyak stiker, mau. GW KORBANNYA. Haha.

Lama kelamaan, gw berpikir, 'Ah, sudahlah nyerah aja. Nggak akan selesai gw beli barang yang nggak diperlukan. Duit gw abis aja yang ada.'

Kemudian datanglah 8 kesatria dari gunung sebelah, mereka membawakan gw stempel sebagai tambahan, Sebanyak 180 stempel. Haha. Sebenarnya, gw yang tambahan. Karena stempel mereka lebih banyak. Huahahahaha. 

Dan tanggal 18 kemarin gw baru tukar ke Sevel. Kata si mbak nya (dengan bahasa isyarat, 'please come again on 25th). OK, mbak, don't miss me. I'll be there.

Let see, what happened with my magic carpet. lol.

Nah, sisa stempel yang lainnya? Gw kumpulin lagi buat ganti sama payung. Nananana.... *hidupiniindah *asalgratis

0 komentar:

Posting Komentar

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut