Marketing, Thailand, And Facebook


Dari judul saja, Anda bisa menebak, kemana arah diskusi ini akan berlangsung. Facebook yang kita gunakan saat ini tampak sederhana bukan? Maksud saya, facebook di mata kita ya fungsinya tiada lain sebagai social network, sama halnya dengan instagram, twitter, path, atau sejenisnya. Tapi, tidak demikian dengan Thailand.

Satu hal yang menjadi fakta tidak terbantahkan dari Indonesia. Produk apapun yang masuk di pasar Indonesia, asal terjangkau oleh kantong konsumen, pasti akan terjual. Jadi, prioritas utama sebagian besar pemasaran di Indonesia adalah market share. Hal ini sangat memungkinkan, karena Indonesia merupakan salah satu dari 4 negara dengan populasi terpadat di dunia.

Berbeda halnya dengan Thailand, kenyataannya konsumen Thailand lebih selektif dalam memilih produk yang akan mereka beli. Hal ini lah yang menjadikan strategi pemasaran di Thailand benar-benar gencar. Sehemat saya, strategi pemasaran di Thailand lebih kreatif dan beragam di bandingkan Indonesia. Ini bukan soal gaya-gayaan, tapi ini soal perilaku konsumen.

Facebook di Indonesia banyak di gunakan oleh anak-anak labil, meskipun ada sebagian di antara mereka yang belum cukup umur, tapi sudah memperoleh akun. Oleh karena itu, tidak heran jika di time line lebih banyak menampilkan gambar-gambar narsis yang tidak penting. Kebanyakan masyarakat Indonesia yang memiliki akun facebook khususnya yang sudah berpendapatan memfungsikan jejaring sosial ini murni sebagai sarana komunikasi. Inilah salah satu alasan mengapa pemasaran melalui facebook terutama niche target kurang banyak digemari.

Lain halnya dengan Thailand, banyak di antara marketing-marketing, baik perusahaan lokal maupun perusahaan international menjadikan Facebook sebagai sarana utama memasarkan produk mereka. Karena, facebook merupakan sarana tercepat yang dapat digunakan oleh konsumen untuk mengakses produk mereka.

Kenyataanya hampir seluruh produk dan jasa yang mereka tawarkan melalui iklan, selalu berakhir dengan memberikan informasi tentang alamat fans page facebook mereka. Di beberapa restoran kecil, bahkan pasar tradisional pun di buatkan akun fans page yang kemudian di kenalkan ke pelanggannya. Saya belum tahu, seberapa besar pengaruh fans page ini terhadap pemasaran mereka. Tetapi yang jelas, fans page sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan yang besar.

Like Kaset Market, juga memiliki akun fans page.

 "Kenapa tidak? Facebook memberikan banyak kemudahan dalam menjalankan strategi pemasaran. Dari fans page pun kita bisa mengetahui seberapa besar penerimaan pasar dan feedback dari konsumen. Oleh karenanya, fans page bisa kita gunakan sebagai riset pasar. Dan yang terpenting, ini semua gratis! Di mana lagi bisa mendapatkan sarana pemasaran yang efektif dengan gratis?" jelas Manager Pemasaran Quint.

Ya, meskipun demikian pasar tetap lah pasar. Dia yang menentukan strategi dalam marketing. Apa yang baik di Thailand belum tentu baik pula di Indonesia atau negara lainnya, dan facebook hanya sebagian kecil contohnya saha. Kebanyakan konsumen saat ini adalah raja yang cerdas.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut