Ada Apa dengan Tanda Tanya (?)



Saya heran. Apa yang salah dengan bertanya? Apakah dengan bertanya, berarti kita menjatuhkan harga diri kita? Ataukah karena bertanya, kita berhak mencaci-caci seseorang yang bertanya?

I am poor. I am foolish. That's why, I need to ask. Something that not clear. Something that become mosaics in my mind. Something that make me must to find out the answer.

Pernahkah Anda, merasa kesal jika ada yang bertanya? Ya, pernah. Saya pun pernah merasa kesal. Tetapi, saya merasa kesal ketika yang bertanya adalah yang menguji dan meremehkan. Selebihnya, saya akan mencoba untuk menjawab sebisa saya.

Tapi pernahkah ketika ada yang bertanya kepada seorang guru, lalu Anda yang kesal? Jika iya, pernah, temukan alasannya, kenapa Anda melakukan hal yang demikian anehnya ini?

Tidak di Indonesia tidak disini, saya mengalami hal yang serupa. Tidak di SD, tidak di SMP, tidak di SMA, tidak di Bachelor Degree, tidak di Master Degree, saya mengalami semuanya.
 
Or, is there something wrong with my stupidity?

Bertanya adalah satu-satunya hal yang memastikan bahwa saya mengikuti alur belajar. Yang tersedih adalah ketika saya banyak tanya, saya dijauhi teman-teman. Tidak di SD, SMP, SMA, Kuliah, sama saja. Bukankah saya di sekolah untuk mendapat pendidikan? Apakah bertanya adalah cara yang salah untuk mendapat pendidikan?

Karena kedilemaan itu, saya akhirnya memutuskan untuk tidak lagi banyak bertanya saat kuliah, terutama saat tingkat dua. But you know, I am confuse, Why always me? Saat teman saya ada seminar, sebelum seminar, teman saya bilang secara terang-terangan sm saya, "Fa, nanti mendingan jangan tanya ya! Awas aja kalau nanya."

Oh, poor of me. Why only me?
Sedih itu adalah ketika orang lain bertanya, tapi yang lain diem saja. Tetapi saat saya bertanya, selalu ada komentar. Entah itu "ck" atau "hadeeh" atau "jiah" atau apalah itu.

But, why only me? Apakah pertanyaan saya selalu buruk? Apakah hak bertanya saya telah hilang sejak beranjaknya masa anak-anak saya yang selalu bertanya kepada Ibu, "Ma, kenapa bintang lebih banyak dari bulan?" "Ma, kenapa cacing ga punya kaki?" "Ma, kenapa satu tambah satu sama dengan dua?" "Ma, kenapa pancasila gambarnya garuda bukan perkutut?" "Ma, kenapa pelangi cuma ada 7 warna?"

Padahal tanya saya adalah murni ketidaktahuan. Saya tahu cerita bani israil yang dimurkai Allah karena banyak tanya. Tapi saya beda niat. Bukan untuk menolak perintah Allah. Tapi untuk mengklarifikasi ketidaktahuan saya.

Bukankah Ali ra. pernah berkata, kalau tidak salah begini intinya, "Kebenaran akan bernilai benar, jika diragukan minimal satu kali." (CMIIW)

Apakah saya harus sepakat bahwa bertanya itu adalah hal yang buruk?

"Mam, why always me?"

7 komentar:

  1. bukan dirimu saja sob, aku pun demikian

    BalasHapus
  2. ask me something, i'll answer you.hahaaa

    BalasHapus
  3. entah ada korelasi atau engga, tapi akhirnya sy mendispensasi perasaan itu dg berpikir, "saya lebih baik banyak membaca, ketimbang bertanya".
    but hei, you know what? kadang2 kamu jg suka bersikap spt salah satu orang2 di atas itu [meski mgk tnpa sadar] ^^

    BalasHapus
  4. eng....
    katanya kalo malu bertanya sesat dijalan, jadi mo dibilang kayak apapun drpada sesat dijalan mending bertanya :3
    Tapi setuju sama komeng Lintang Latisha "Saya lebih baik banyak membaca"

    BalasHapus
  5. @Nima: Cara belajar terbaik adalah dengan mendekati guru. (Imam Syafii) :)

    BalasHapus
  6. Oke mulai skrg pdkt sama guru (•̀▿•́)ง

    BalasHapus
  7. Di langit sana Allah telah mempersiapkan banyak jawaban. Tugas kita adalah bertanya, bukan mempertanyakan. Tak ada salahnya dg bertanya, kak. (:

    BalasHapus

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut