Salah satu hal yang saya cintai dari metode tarbiyah, yakni tabayun (atau tabayyun). Atau bahasa lainnya cek dan ricek sebuah kebenaran. Apalagi di zaman super absurd seperti sekarang ini, akses informasi seperti air bah. Terlalu banyak, sehingga keabsahan dari sebuah informasi semakin sulit dilacak. Ditambah lagi banyak org yang ilmunya sedikit memberikan pandangan tentang sesuatu, dan sesuatu itu menjadi sebuah isu yang diyakini keabsahannya. Padahal tidak.
Hidup sebagai umat akhir zaman seperti ini, fitnah adalah hal yang biasa. Dan ini sudah diberitakan oleh Rasul berkali-kali. Oleh karenanya, tabayun menjadi sangat diperlukan. Jangan pernah menganggap isu yang sudah diyakini kebenarannya adalah sebuah hal yang benar. Terlebih saat usaha tabayun kita belum maksimal. Ali ra pernah menasehati, sebuah kebenaran akan menjadi benar setelah diragukan kebenarannya setidaknya sekali.
Semoga kita bukan seseorang yang mudah menyebarkan fitnah. Era kini menjadikan satu sentuhan jari kita membawa kemudharatan dan dosa berlipat ganda. Bayangkan saja, satu status facebook (yang mungkin tidak benar) yang kamu posting, dibaca dan dishare oleh banyak orang. Ada berapa banyak dosa yang harus kamu tanggung? Maka, lebih bijaksana lah dalam berbagi postingan kita di media sosial. Setidaknya, setelah kita memikirkan masak-masak baik dan buruknya. Anda akan menjadi insan akhir zaman yang cerdas.
0 komentar:
Posting Komentar