Dia Bang SoHa



Halo, Bang SoHa. Bagaimanakah kabarmu disana? Apakah ada chayen? Hahaha. Aku akan mengenangmu dalam tulisan ini, Bang. Agar kamu tidak pernah hilang. Setidaknya sampai blogspot ketinggalan zaman dan google membuangnya, sama seperti windows membuang windows explorer. Haha. Gw yakin lw lagi ketawa baca postingan ini. Kalau lw ga ketawa, apa perlu gw tampilkan meme-nya biar lw lebih ngeh
 
Let me remember, Bang. Kita pertama kali ketemu di KBRI bukan sih? Eh, di gathering PPI ya? Atau di INTCC? Haha. It does not matter. Tapi kesan pertama yang lw buat -bukan hanya gw, tapi orang kebanyakan- adalah bahwa you are the humblest person in the world. Lw bisa dengan mudah akrab dan menghapal nama gw yang bukan siapa-siapa ini.
 
Kemudian ketawa lw yang renyah itu, seperti tak ada paksaan. Keluar begitu saja. Bukankah begitu juga cara sahabat maut manggil lw, Bang? You are cleaver person. I perceive it. Gw sempat mengagumi banyak tulisan lw yang sebenarnya hanya sekilas gw baca. Then, you said that mine better. No, Bang, you are the best. Tulisan lw lebih tulus dan bermakna.
 
Halo, Bang, jangan khawatirkan Kanayya, Edo, dan mbak Mega. Mereka baik-baik saja. Jangan terlalu geer lw, dunia nggak akan berhenti berputar hanya karena lw pindah ke dunia lain. :p
 
Karena suatu saat, gw dan orang-orang lainnya, akan segera menyusul lw. Cuma belum dapat giliran masuk aja ini mah. Hehe. Bang, gw seriusan nanya, lw disambut pake chayen ga di sana? Atau cha kiauw. Atau Cha Dam. Kafe´? Seriously, gw nangis saat nulis pertanyaan ini, Bang. Karena gw kebayang banget muka lw lagi menikmati chayen.
 
Heboh ya, Bang, pas lw tiba-tiba ke selatan. Buat syuting katanya. Haha. Warga Indonesia se-Thailand heboh. Eh, ternyata lw bukan jadi aktor beneran, cuma memastikan bahasa Indonesia yang digunakan adalah benar. Bang... Bang.... Entah kenapa sebagian orang Indo di Thai kalau butuh bantuan, yang diingat pertama kali adalah lw. Padahal lw ga ganteng-ganteng amat yak. Haha.
 
Semoga ndak ada kesalahan yang belum sempat gw minta maaf ke lw, Bang. begitu pun semua kesalahan yang mungkin tidak sengaja lw perbuat -dan pastinya udah gw lupa- udah gw maafin kok. Eaaa... Hahaha. 

Bang, gini kata puisi terakhirnya Soe Hok Gie, "... kita tak menanamkan apa-apa, kita tak pernah kehilangan apa-apa. Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan. Yang kedua, dilahirkan tetapi mati muda. Dan yang tersial adalah yang mati tua. Berbahagialah mereka yang mati muda. Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada. Berbahagialah dalam ketiadaaanmu."
 
Daah.. Bang SoHa. Keep calm and face the reality ya. Sebenarnya pesan ini setengahnya tertuju buat gw sih. Haha. Sungkem ke Bang SoHa. Oh ya, I have to say this, "Kamu masih hidup di dalam pikiran kami, Bang. Kamu adalah ide yang tidak pernah habis. Inspirasi kehidupan banyak orang. Termasuk gw. :)"

0 komentar:

Posting Komentar

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut