3 TRANSPORTASI 3 ORANG ASING [Part I]

Entah kenapa belakangan ini saya menemui banyak orang asing secara kebetulan. Anehnya, saya bertemu dengan mereka di alat transportasi yang berbeda-beda. Pertengahan Januari lalu, saya bertemu dengan seseorang dari Suriah di kereta commuter line. Waktu itu saya ada wawancara. Pulanglah saya dari stasiun Jakarta Kota menuju stasiun Bogor. Seperti biasa, kereta penuh. Namanya juga jam pulang kerja. Kalau nggak penuh, bukan Indonesia namanya.

Saya berdiri. Kedua teman saya juga. Beuh. Coba bayangkan, harus berdiri selama 1,5 jam. Ah, ini ndak seberapa. Saya pernah berdiri seharian di kereta ekonomi dari Stasiun Ps. Senin – Stasiun Malang. Betapa manusia di Indonesia hampir disamakan dengan kambing. Dan orang-orang yang punya gawe di bidang transportasi ini menganggapnya sebagai sebuah prestasi. Hebat!

Di samping saya ada orang dari Negara Timur. Entahlah, awalnya saya pikir dia orang Arab atau Afghanistan. Selintas mirip dengan Ahmad, mahasiswa S2 IPB asal Afghanistan. Dia lagi bergurau dengan rekannya. Saya pikir wanita itu orang Indonesia. Dandanannya ketauanlah. Mungkin dia semacam guide. Atau, ah, sudahlah, itu urusan dia.
 
Kereta melaju, hingga stasiun Cilebut. Tinggal 1 stasiun lagi. Penumpang sudah banyak yang turun. Kursi kereta sudah banyak yang kosong. Saya merenggangkan kaki. Capek. Ndak bisa kebayang saya gimana capeknya orang dengan rutinitas sehari-hari. Sebenarnya yang bikin capek itu pake sepatu vantofelnya.
 
“What next destination?”
Seorang bapak-bapak duduk di sebelah. Rupanya dia sahabat orang timur yang berdiri di sebelah saya tadi.
 
“Um, Bogor Stasiun, Sir”
“How long time?”
“Just a little momment. Maybe 8 minutes”
“Oh,” Dia pun mengangguk dan terdiam.
“Where are you come from, Sir?”
“Oh, Suriah. You know?”
“Ya. I heard that your contry...”

“Ya, ya. Moeslim in Suriah still conflict. You know, It’s all about America and Jews,” dia terhenti
sebentar. “Are you Muslim?”
 
“Yes. Of course. I’m proud to be a Moeslem.”
“So, you learn Qur’an in your school?”
“Pardon me.” Suaranya ndak jelas. Keretanya ngebut.
“Ya, you can read Qur’an?”
“Oh, ya. Of course.”
“Oh, nice.”

Nah, mulai deh gilanya. Dia ngejelasin semua pertanyaan saya pake bahasa Arab. Ampun!!! Iya, kali pak, gue baca Al-Qur’an tapi ndak otomatis gue bisa ngerti bahasa Arab. T.T

“Afghanistan, Pakistan, Suriah. Booom! Treeeet.... Treeeet.... Treeet....” Dia menjelaskan dengan gaya-gaya orang Arab kalau di tivi-tivi. Kepalanya sambil goyang.

Tersadar. Ternyata kereta hening. Semua orang di kereta memperhatikan gue. Termasuk mbak-mbak guide tadi. Dia cuma senyum-senyum.

Kereta pun berhenti.
 
“Ajaib lu, Fa. Lu ngarti bahas Arab juga?”
“Aduh, kak. Gue Cuma ngerti kata Afganistan, Syira, Pakistan, Yahudi, sama Amerika. Selainnya, gue Cuma ‘oh,oh’ doang. Hahaha”
“Wah, gue kira lu ngarti. haha”

Sang bapak tadi datang menghampiri gue dan berjabat tangan.
“Syukron.”
“Oh, ya. Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaukumsalam.” Sambil mengacungkan jempol. Mungkin dia masih nyangka gw bisa bahasa Arab. T.T

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Ngakak..pke bget fa.berarti lu udah melakukan tindakan penipuan

    BalasHapus
  4. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut