Bima Tempo Doeloe



Terus terang saja, saya adalah seorang yang sangat menikmati sejarah. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, sejarah seakan menjadi hiburan tersendiri bagi saya. Membaca buku pelajaran sejarah, baik yang lokal, nasional, maupun yang internasional, seperti membaca buku cerita. Dulu, saya sangat menghafal tahun-tahun kejadiaannya. Jadi, kalau ada ujian, saya hanya perlu mereview kembali saja. Kalau sekarang, sudah banyak lupanya.

Sejarah seakan bercerita kepada kita, tentang apa yang terjadi sebelum kita ada hari ini. Semuanya seakan menjadi film buram yang berputar ulang. Saya anggap ini ilmu yang ghaib. Percaya atau tidak, hal itu lah yang terjadi. Meskipun ada benarnya juga kalau,

Sejarah adalah rekayasa cerita yang dibuat oleh pemenang.
Jadi, kalau mau menjadi sejarah, jadilah pemenang.

Saya tidak akan membahas kalimat "bagus" di atas. Saya hanya ingin berbagi tentang sejarah daerah saya: Bima. Kalau ada yang belum tahu, atau yang sok tahu, Bima itu di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bukan Nusa Tenggara Timur. Apalagi Timor Timur. Dan "Bodoh" sekali kalau ada yang menyangka bahwa Bima itu ada di Eropa.

Dari sejarah yang saya pelajari, Kata Bima itu berasal dari banyak versi. Tetapi versi yang saya pahami kebenarannya, Kata Bima memang berasal dari pulau jawa. Dulu dia dikenal dengan sebutan "Sang Bima". Suku Bima adalah Mbojo. Nah, dulunya, Bima terdiri dari banyak kerajaan kecil yang dipimpin oleh Ncuhi-ncuhi. Salah satu daerah ncuhi itu ada yang bernama mbojo.

Entah bagaimana ceritanya sehingga Bima menjadi mbojo, saya kurang tahu juga itu. Tetapi yang pasti, saat Sang Bima datang, beliau lah yang menyatukan ncuhi-ncuhi tersebut menjadi suatu kerajaan Bima.

Dulunya, Bima juga menganut kepercayaan Animisme Dinamisme. Namun, setelah masuknya Islam, kerajaan Bima berubah mejadi kesultanan. Di dalam ceritanya, banyak kisah memperebutkan takhta di dalamnya. Pengkhianatan. Peperangan melawan belanda. Perang saudara. Bima juga tidak terlepas dari hal-hal mistis. Salah satunya pada kekuatan keris, kalau dalam bahasa Bima keris itu namanya "sampari".

Bima sangat erat kaitannya dengan bangsa Bugis juga. Karena letaknya sangat berdekatan, kegiatan berdagang pun kerap dilakukan. Hingga suatu saat garis kesultanan Bima dan Bugis pun menikah. Makanya ada banyak bangsawan di Bima yang berasal dari bugis.

Setelah selidik demi selidik, katanya saya juga ada keturunan Bugis. Ah, saya tidak tahu juga. Nah, ini ada 52 Foto yang saya peroleh dari Kahaba, Kabar Harian Bima. Ini adalah foto-foto Bima tempo dulu. Semua yang saya lihat ini seakan bercerita kembali kepada saya tentang kondisi sosial yang ada disana saat itu.

























































Bagaimana? Menarikkan kota saya?

Visit Bima 2013. :)


Sumber: http://kahaba.info/bima/potret/1826/bima-lampau-dalam-gambar-foto-sejarah-bima.html

1 komentar:

  1. Sangat menarik, saya sedang mencari referensi untuk membuat lukisan sejarah Bima, dan ini sangat membantu

    BalasHapus

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut