Hilangnya Persahabatan


Sejak awal, saya tidak pernah mengenal kata persahabatan. Sahabat itu hanya ada di dalam legenda-legenda yang masih dipercaya oleh manusia hingga saat ini. Semacam mitologi zaman kuno. Atau dengan kata lain, saya meyakini persahabatan itu hanya lah omong kosong belaka yang dibuat-buat.

Di dalam cerita-cerita, sahabat adalah seseorang yang mau memahami, mendukung, dan meluruskan kita di saat salah. Sahabat juga lah garda terdepan yang akan membela hak-hak rekannya saat dirampas oleh orang lain, termasuk hak nama baik. Sahabat selalu memberikan sandaran pundaknya di saat rekannya tergores hatinya. Sahabat juga selalu menopang rekannya di saat terpuruk. Sahabat itu orang baik, layaknya malaikat.

Pada kenyataannya, mereka yang mengaku sahabat selalu berbibir manis di depan, di belakang mengasah pisau. Layaknya sinetron-sinetron, sahabat selalu memiliki modus tertentu, entah itu kekuasaan, kehormatan, kekayaan, atau mungkin karena perasaan. Ada juga persahabatan yang dibangun atas dasar buruk sangka, biasanya ini tidak akan bertahan lama. Karena hati menyakiti hati, sindir mempersenjatai sindiran, dan luka dibalas luka. Saya menganalogikannya sebagai sahabat semu.

Dunia ini memang telah kehilangan logikanya, mungkin karena kita terlahir di penghujung zaman. Sebuah realita sosial yang biasa tentang pengkhianatan. Sebuah realita sosial yang lazim tentang tuduhan. Juga sebuah realita sosial yang wajar tentang pengacuhan. Semua telah mengatasnamakan persahabatan. Ironis.

Persahabatan yang berujung pada kebencian sudah kerap terjadi dan menurut khalayak adalah hal yang wajar. Haruskah pula saya mengamininya atas apa yang saya alami?

Jika memang sahabat itu ada, dan bukan sebuah mitologi kuno, saya mohon kepada Tuhan, berkatilah sahabat-sahabat saya, hilangkan dendam dan dengki di antara kami. Jadikanlah semuanya normal. Meskipun saya tak mengharapkan persahabatan itu lagi, cukupkan kami menjadi manusia yang tidak berburuk sangka. Sekali saja, sebelum kami menghadap kepada Engkau, Wahai Yang Maha Adil.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut