Sebuah Surat Tentang Kegagalan


Dear, Sahabat setiaku.
Aldian Farabi

Apa kabarmu sahabat? Hindari pikiranmu itu, aku tahu apa yang ada di otakmu, tentang siapa sebenarnya aku ini? Aku adalah dirimu, tak bisa bisa kau lihat dalam pantulan kaca sekalipun. Atau anggaplah aku ini sahabatmu, orang yang selalu engkau pinjam namanya.

Telah aku baca suratmu yang terakhir. Jawaban-jawaban bintang yang tak mampu lagi menggugah hatimu. Entah karena belakangan ini engkau menjadi lembek sekali. Bahkan di sebuah malam, engkau bertanya pada jajaran lampu malam yang sendu. Mereka tak menjawab pertanyaanmu. Mungkin karena engkau terlalu melankolis malam itu.

Apa yang membuatmu begitu gelisah saat ini, adalah jawaban atas apa yang engkau dapati suatu hari nanti. Dan sadarilah, bahwa kita ini sedang menjalankan peran dalam sebuah skenario besar hidup. Kemudian, siapakah yang mampu mengubah ketetapan-ketetapan Tuhan Yang Maha Pemurah?

Sahabat, jawaban itu sudah ada dalam dirimu sendiri. Dalam setiap kontemplasi-kontemplasimu yang begitu besar, namun rapuh. Dia begitu volatil, oleh sebabnya engkau mudah melupa. Sahabat, sadari lah, sebuah kegagalan adalah satu pijakan yang tidak bisa engkau hindari sebagai seorang hamba yang lemah. Aku pun seorang hamba, yang engkau ciptakan dalam imaji-imaji mu saat menjemput pagi. Maka aku pun adalah bagian dari hamba yang engkau sembah.

Sudah berapa kalikah engkau gagal, sehingga engkau melupa sebuah ayat yang selalu engkau tadaburi? “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal (cobaan) kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan guncangan (dengan berbagai cobaan, sehingga Rasul  dan orang-orang beriman bersamanya berkata, ‘Kapankah datamng pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” Aku tegaskan lagi, ini bukan syair, apalagi karangan, ini firman Tuhan, Zat yang mungkin sering engkau lupakan itu? Coba engkau cek kebenarannya dalam Surah Al Baqarah ayat 214. Sungguh, cobaanmu itu belum mampu menyaingi cobaan Rasul.

Sahabatku yang baik, apa gerangan yang membuatmu begitu kecewa kepada hidup? Apakah karena engkau melihat rezeki yang orang lain dapat, sedangkan engkau lupa akan nikmat yang Allah berikan kepadamu? Maka bayangkanlah, ketika nikmat-nikmat itu Dia cabut. Masih bisakah engkau melihat indahnya mentari pagi? Mendengar suara ibumu yang menyejukkan hati? Atau mengecap rasa makanan yang begitu nikmat? Atau nikmat-nikmat lain yang luput dari ingatanku. Aku pikir tidak. Bersyukurlah kawan, engkau harus lebih banyak lagi bersyukur.

Bukankah dengan tegas, Tuhan menyampaikannya berulang ulang dalam surah yang selalu engkau dengarkan itu. Selalu. Surah penuh kasih sayang itu, Ar Rahman. Bukankah Allah telah mengetuk hatimu sebanyak 31 kali dalam surat cinta itu? Lalu mengapa engkau selalu bertanya juga akan rezeki yang Dia berikan kepadamu?

Aldian, sahabatku yang merdeka, maka renungkanlah sebuah surah yang membuat engkau meneteskan air mata semalaman itu. Dalam QS. Hud ayat 6. Sungguh, aku tak kuasa untuk menuliskan surah ini kepadamu, karena sangatlah berat makna yang dikandungnya. Tapi tak mengapa, dengan izin Tuhan, akan kutuliskan: “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semua rezekinya dijamin Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lahul Mahfuz)”

Wahai sahabatku, semoga engkau diridhoi oleh Allah. Tak usah engkau menengok ke kanan dan ke kiri. Rezeki orang adalah apa yang seharusnya ia dapatkan. Semua sudah ada ketentuannya. Sungguh, bukan itu yang spesial di mata Tuhan. Karena, sangatlah mudah bagi Tuhan untuk mencabut nikmat-nikmat itu, lalu diberikannya kepada orang lain. Karena Tuhan ingin melihat apa yang ada di hati hambanya ketika Ia memberikan cobaan, baik berupa kenikmatan maupun kesengsaraaan. Dan, karena engkau memiliki track hidup yang harus engkau jalani sendiri.

Maka jangan lah khawatir tentang kejadian masa depan. Engkau adalah muslim, sahabatku. Sejatinya muslim akan selalu percaya kepada keputusan Tuhannya yang adil. Itulah mengapa aku ingin menyampaikan satu hal kepadamu sahabat: Sesungguhnya, setiap orang memiliki jalan menuju takdirnya masing-masing, yang engkau jalankan adalah sebuah investasi, yang engkau lihat adalah sebuah cobaan, dan yang engkau dapatkan adalah sebuah amal. Ini yang sering dilupakan oleh orang lain, termasuk engkau, Sahabat.

Sahabat, tersenyumlah kembali, jangan pula engkau terpaku dengan surat yang engkau baca ini. Bangkitlah, terlalu sayang nikmat udara pagi ini jika engkau sia-siakan dengan bermurung hati. Tuhan itu Maha Besar. Maka takutlah pada-Nya, bukan pada masa depan. Semoga engkau menjadi orang yang ikhlas, maka perbanyaklah berbuat kebaikan untuk sesamamu dan orang lain. Lihatlah peta hidupmu. Ganti, jika memang bukan itu yang Tuhan gariskan kepadamu, setelah usaha-usaha besarmu.

Yang akan selalu bersamamu

Santaero Ibra’

10 komentar:

  1. Tentang masa depan, tentang rizki, hanya Allah yang menjadi penentu.. dan manusia hanya mampu berusaha.

    Jadi tentang ini yang buat alfa galau :)..

    Semangat buat peta hidupnya.. jika ada mimpi yang harus diganti, maka gantilah dengan mimpi yang lebih baik, lebih hebat, lebih bermartabat. Dreams are necessary to life but only Allah, The One Who'll make it true

    BalasHapus
  2. Berhubung jawabannya pasti ada, jadi nyari pertanyaan yang banyak sekalian boi. Nyemplung nya sekalian tenggelem, megap2, kejiret enceng gondok, dipatuk ikan lele, sampe ndak kerasa sakitnya. Kan nanti kalo sakit pasti ada OBAT nya. ya tho?

    kan calon mentri, ya harus lebih sakit dari yang lain. Biar nanti kalo masyarakat ngeluh, kamu ndak curhat kayak *** (ini katanya mas2 yg nulis di koran loh)

    BalasHapus
  3. *** apa mbak? Yang nulis di koran? Ora mudeng aku.

    BalasHapus
  4. k tiko, itu anaknya siapa yang di foto?

    BalasHapus
  5. ichi kan nanya k tiko -_-"

    btw,,kok bisa adiknya alfa sama k tika?

    BalasHapus
  6. ichi kan nanya k tiko -_-"

    btw,,kok bisa adiknya alfa sama k tika?

    BalasHapus

 

Instagram

Populer

Kategori

AEC (6) Aksel Zoo (3) Asean (2) bima (1) buku (3) CAFTA (2) cerpen (4) cool (1) curhat (5) election (1) Experience (17) Filsafat (2) fotografi (5) history (2) hobby (7) Ilmu (2) indah (1) indonesia (13) industri (4) inspirasi (18) islam (3) joke (1) Kebudayaan (12) kenangan (1) kritisi (22) Leadership (20) mahesa (17) marketing (3) Moral (49) movie (1) pendidikan (4) Pergerakan (14) photography (1) pilpres (2) politik (1) prinsip (12) quote (4) sejarah (4) share (71) Shuttlers (1) thailand (13) tokoh (3) travel (4)

Pengunjung

Pengikut